Selain fokus dalam mencegah penyebaran jentik-jentik nyamuk yg berkembang biak di genangan air, juga dilakukan pengasapan dengan mesin fogging untuk mencegah serangan DBD pada Rabu, 15/01/2025.
Kegiatan pengasapan untuk mencegah serangan DBD dipimpin langsung oleh Bapak Suhardi selaku Kepala Desa Pangkur dibantu oleh Babinsa/Bhabinkamtibmas, Kader Kesehatan, Tenaga Pendamping Kesehatan, Bidan Desa, dan Tim Penyemprotan dari Puskesmas Pangkur.
"Pencegahan penyakit berbahaya itu perlu dilaksanakan, apalagi sekarang ini sedang ada peningkatan serangan DBD di lingkungan rumah warga, bahkan kasus DBD sudah terjadi di Desa kami," kata Kepala Desa Pangkur Bapak Suhardi.
Dijelaskan pula, meski di Desa Pangkur sudah kami lakukan Fogging atau pengasapan pencegahan DBD tapi masih ada warga kami yang terkena DBD, tapi pencegahan dan antisipasi terus kami lakukan, salah satunya dengan melakukan pengasapan untuk membunuh nyamuk penular DBD.
Selain melakukan pencegahan serangan DBD dengan menggunakan mesin fogging, pihaknya juga menggerakan warga bersih- bersih lingkungan secara serentak setiap bulannya, sambung Bapak Suhardi.
Sementara Babinsa menjelaskan "Pengasapan yang kita lakukan hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuknya tidak, jadi untuk membunuh jentik nyamuk masyarakat harus membersihkan lingkungan sekitar terutama yang biasa menjadi sarang nyamuk".
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyebaran DBD:
1. Sosialisasi dan Edukasi :
- Adakan sosialisasi kepada masyarakat tentang DBD, cara penularan, gejala, dan langkah pencegahan.
- Babinsa dapat berperan aktif dalam menyampaikan informasi ini di tingkat desa.
2. Pembersihan Lingkungan :
- Ajak masyarakat untuk secara rutin membersihkan lingkungan, termasuk membuang barang-barang yang dapat menampung air hujan, seperti botol bekas, ban, dan wadah lain.
- Lakukan pengerukan selokan dan saluran air agar tidak terjadi genangan.
3. Penggunaan Obat Anti Nyamuk :
- Distribusikan larvasida atau insektisida untuk membunuh jentik nyamuk di tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti.
4. Pengawasan Penyakit :
- Puskesmas dapat melakukan pemantauan terhadap kasus DBD di desa dan melaporkan jika ada peningkatan jumlah kasus.
- Jika terdapat kasus DBD, lakukan tindakan cepat untuk mencegah penyebaran dengan mengidentifikasi lokasi dan melakukan fokus penyemprotan.
5. Pelibatan Masyarakat :
- Bentuk kelompok sadar kesehatan yang melibatkan warga untuk secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan DBD.
- Adakan lomba kebersihan antar RT (Rukun Tetangga) untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat.
6. Monitoring dan Evaluasi :
- Lakukan evaluasi rutin terhadap kegiatan pencegahan yang telah dilaksanakan dan terus perbaiki program yang ada berdasarkan hasil evaluasi.
7. Kampanye penggunaan kelambu dan serangan nyamuk :
- Anjurkan keluarga untuk menggunakan kelambu saat tidur, terutama bagi anak-anak, serta penggunaan produk anti nyamuk.
Dengan kolaborasi antara Pemerintah Desa, Babinsa/ Babinkamtibmas, Puskesmas setempat, dan masyarakat, diharapkan penyebaran DBD di Desa Pangkur dapat dicegah dan dikendalikan secara efektif. yds