Bersih Desa Pangkur adalah salah satu tradisi adat yang hingga kini masih lestari dan menjadi kebanggaan warga Desa Pangkur. Tradisi ini merupakan bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan keselamatan yang telah diberikan, sekaligus sebagai momen untuk mengenang jasa para leluhur yang telah membangun dan menjaga desa. Kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat hubungan sosial antarwarga melalui kerja bakti, doa bersama, serta berbagai kegiatan budaya dan sosial. Bersih Desa dilaksanakan secara serentak di lima dusun yang ada di Desa Pangkur, yaitu Dusun Balongcapang, Ngleri, Sambirobyong, Serenan, dan Pangkur. Setiap dusun memiliki cara unik dalam menyelenggarakan bersih dusun, yang semuanya mengandung nilai spiritual, sosial, dan kebudayaan yang tinggi.
Rangkaian kegiatan bersih desa diawali dengan kerja bakti membersihkan lingkungan di masing-masing dusun. Selain itu, dilaksanakan pula kegiatan khataman Al-Qur’an sebagai bentuk penguatan nilai keagamaan serta santunan kepada warga yang membutuhkan, sebagai wujud kepedulian sosial masyarakat. Di Dusun Balongcapang, warga berkumpul di tempat keramat atau “manganan” untuk melaksanakan doa bersama. Di Dusun Ngleri, kegiatan serupa diadakan di Masjid Baitul Muslimin. Sementara itu, Dusun Sambirobyong menyelenggarakan doa bersama di Sendang Sari yang memiliki nilai sejarah dan spiritual, kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan seni budaya berupa Tari Gambyong Pareanom yang diadakan di rumah Kepala Dusun. Di Dusun Serenan, warga melaksanakan doa bersama di Punden Sendang Shoka, dan malam harinya digelar hiburan rakyat berupa campursari dan tarian Gambyong yang memperkaya suasana kebersamaan.
Sebagai puncak kegiatan, Bersih Dusun Pangkur dilaksanakan dengan doa bersama di lingkungan makam desa sebagai simbol penghormatan kepada para leluhur. Uniknya, kegiatan budaya di dusun ini ditutup dengan pagelaran wayang kulit yang dilaksanakan pada siang hari. Pertunjukan ini secara khusus mengundang siswa-siswi dari sekolah dasar sekitar untuk menonton, sebagai bagian dari edukasi budaya sejak dini. Diharapkan, dengan menyaksikan langsung pertunjukan wayang kulit, para generasi muda dapat lebih mengenal dan mencintai seni tradisional Jawa. Seluruh rangkaian acara Bersih Desa Pangkur menjadi bukti nyata bahwa adat istiadat bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga bagian dari identitas dan kekuatan sosial budaya yang terus hidup dan relevan hingga kini.